Showing posts with label Berita Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Berita Kesehatan. Show all posts

Tak Cegah Kehamilan, Sejuta Pil KB Ditarik

Pfizer, perusahaan farmasi yang memproduksi pil kontrasepsi, menarik satu juta paket produknya karena tidak mengandung dosis hormon yang cukup sehingga tak efektif mencegah kehamilan.

Produk yang ditarik dari peredaran tersebut merupakan pil kontrasepsi yang dipasarkan di Amerika Serikat. Pil kontrasepsi mengandung 21 tablet dan 7 tablet gula yang tak aktif untuk mengatur siklus menstruasi sekaligus mencegah kehamilan.

Menurut juru bicara Pfizer, mereka menemukan ada beberapa paket pil KB yang mengandung terlalu banyak tablet aktif, sementara ada yang terlalu sedikit. Masalah ini terjadi karena kesalahan mesin dan pengawas di bagian pengemasan.

Ditegaskan oleh Pfizer, penarikan produk ini bukan karena persoalan keamanannya. Pasien yang sudah telanjur membeli pil kontrasepsi tersebut, yakni produk yang kedaluwarsa sekitar bulan Maret dan Juli, dipersilakan menukarkan produknya.

Kompas.com

Perawat yang Galak Menunjukkan Kalau Ilmunya 'Cetek'

Jakarta, Saat dirawat di rumah sakit, tak jarang pasien harus berhadapan dengan perawat yang galak dan tidak ramah. Menurut Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sikap itu menunjukkan kalau perawat yang bersangkutan adalah perawat tidak berkualitas yang ilmunya cetek.

Komunikasi yang baik dengan pasien merupakan salah satu ilmu sekaligus keterampilan yang harus dikuasai oleh perawat masa kini. Perawat yang tidak komunikatif hanya akan membuat pasien stres, sehingga proses penyembuhan penyakitnya menjadi lebih lama dari seharusnya.

"Perawat yang galak itu pasti stres karena ilmunya cetek, pekerjaannya banyak dan gajinya tidak seberapa," kata Ketua PPNI, Dewi Irawaty, MA, PhD usai membuka workshop internasional Focus on Health and Health Care Service and Technologies di kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (16/1/2012).

Menurut Dewi yang saat ini juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UI, perawat masa kini harus menguasai ilmu Terapeutic Communication atau komunikasi terapetik. Dengan mempelajari dan mempraktikkan ilmu ini, perawat akan mampu bicara dengan teknik tertentu sehingga pasien merasa nyaman dan tidak stres.

Perawat-perawat masa kini umumnya sudah dibekali ilmu tersebut, hanya saja perawat-perawat lama masih banyak yang hanya berpendidikan setingkat SMA. Perawat-perawat lama yang tidak memperkaya diri dengan ilmu komunikasi seperti itulah yang biasanya jadi galak dan dengan sendirinya tidak bisa bersaing dengan perawat-perawat muda yang jauh lebih terampil dan komunikatif.

Dewi juga mengeluhkan banyaknya perawat yang kualitasnya dinilai masih di bawah standar. Jumlah perawat sebesar 500 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia sebenarnya sudah bisa dibilang berlimpah, namun yang benar-benar memenuhi standar kualitas sebagai perawat moderen dinilainya hanya sekitar 50-60 persen.

Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa, 1 perawat di Indonesia diperkirakan harus melayani 10.000 jiwa dan perbandingan ini dinilai Dewi sangat tidak memadahi. Padahal di negara lain seperti Singapura, 10.000 penduduk bisa dilayani oleh belasan perawat berkualitas.

Sumber : www.detikhealth.com

Dokter Diam-diam Curi & Simpan Otak Bayi di RS Selama 13 Tahun

Poole, Inggris, Seorang ibu sangat murka dan terluka setelah menemukan bahwa otak bayinya yang baru berusia 6 minggu telah dicuri oleh dokter tanpa sepengetahuannya dan tersimpan di sebuah toples rumah sakit selama 13 tahun.

Julie Middleton (40 tahun) baru mengetahui bahwa otak bayinya yang baru berusia 6 minggu bernama Regan yang meninggal di tahun 1999 telah dikeluarkan oleh dokter saat pemeriksaan post-mortem. Tim dokter pun tak pernah memberitahunya hingga akhirnya ditemukan pada saat dilakukan audit nasional.

"Saya tahu bahwa jaringan tubuh putraku ada yang diangkat untuk memastikan penyebab kematiannya yang mendadak. Tapi saya tidak tahu bahwa organnya telah dikeluarkan," jelas Julie Middleton, ibu dari 4 anak yang tinggal di Poole, Inggris, seperti dilansir Dailymail, Senin (16/1/2012).

Organ tubuh bayinya tersimpan telah tersimpan di rumah sakit selama 13 tahun, sampai akhirnya ditemukan saat dilakukan audit nasional dan kini disimpan oleh polisi.

"Mereka telah mencuri bagian dari bayiku. Saya merasa sakit hati dan dikecewakan oleh orang-orang yang saya pikir dapat dipercaya pada saat terburuk dalam hidupku. Saya mempercayakan tubuh anakku pada mereka dan mereka mengembalikannya secara tidak lengkap," jelas Julie.

Kasus-kasus serupa pengambilan dan penyimpanan organ tanpa sepengetahuan keluarga kerap ditemukan pada saat audit dilakuan. Hal ini bisa memicu skandal organ seperti yang pernah terjadi di Alder Hey hospital pada 1999.

Otak Regan akan dikubur bersama tubuhnya, meski ibunya Julie dan mantan suaminya Michael Wilson mengatakan mereka akan terlalu marah untuk hadir dalam pemakaman tersebut.

"Itu akan terlalu menyakitkan. Saya pikir saya sudah mengucapkan selamat tinggal pada Regan beberapa tahun yang lalu. Saya tidak bisa melalui itu lagi," jelas Julie.

Pilihan lain, otak mungkin akan tetap disimpan untuk penelitian medis atau rumah sakit akan menyimpannya. Tapi Julie mengatakan ia tidak akan membiarkan otak anaknya disimpan oleh rumah sakit.


Sumber : www.detikhealth.com

Kebanyakan Masturbasi Bisa Bikin Meninggal?

Kebanyakan Masturbasi Bisa Bikin Meninggal? - Masturbasi termasuk kegiatan seksual yang sebenarnya tidak berbahaya jika dilakukan dengan benar dan tidak berlebihan. Tapi jika terlalu sering, masturbasi bisa berdampak negatif seperti kematian, meski alasan pastinya belum diketahui. mari baca selanjutnya mengapa Kebanyakan Masturbasi Bisa Bikin Meninggal?

Pada Agustus 2011 lalu contohnya seperti dikutip atlnightspots, seorang anak berusia 16 tahun di Rubiato, Brazil meninggal setelah melakukan 42 kali masturbasi tanpa henti. Orangtuanya memang sudah mengetahui bahwa anaknya memiliki kecanduan dan berencana membawanya ke dokter, tapi sayang sudah terlambat.

Remaja ini diketahui mulai masturbasi saat tengah malam dan melakukannya dengan cara kompulsif (terus menerus). Bahkan di dalam kamarnya ditemukan banyak koleksi pornografi termasuk foto dan video perempuan.

Kejadian yang dialami pemuda ini termasuk langka, tapi melakukan masturbasi hingga 42 kali dalam semalam tentu saja sudah dalam posisi yang membahayakan fisik dan psikis yang melakukannya.

Ada pula kasus pria yang tidak disebutkan identitasnya meninggal ketika masturbasi dengan metode seks yang membatasi asupan oksigen ke otak (autoerotic asphyxiation). Ia sengaja merasakan sesak napas saat masturbasi untuk meningkatkan kesenangan dan menciptakan suatu euforia.

Berapa banyak masturbasi yang boleh dilakukan tergantung dari kondisi tubuh seseorang. Tapi disarankan laki-laki melakukan masturbasi maksimal 2-3 kali dalam seminggu. Frekuensi ini bisa lebih asalkan laki-laki tersebut belajar bagaimana caranya untuk orgasme tanpa ejakulasi.

Ketika seseorang mencapai orgasme maka laki-laki akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot akan mengalami kontraksi.

Jika masturbasi terus menerus dilakukan tanpa henti maka bisa membuat orang kekurangan energi yang nantinya bisa mengakibatkan pingsan atau kematian, seperti dikutip dari Askmen, Senin (26/12/2011).

Masturbasi yang berlebihan akan membuat tubuh kekurangan nutrisi penting dan fungsi hormon di dalam tubuh terganggu karena hormon seks berlebih dan neurotransmitter seperti asetilkolin, dopamin dan serotonin turut meningkat, sehingga mengganggu kelenjar adrenalin dan otak.

Produksi zat kimia yang berlebihan ini memiliki efek yang berbeda-beda seperti kelelahan, nyeri panggul, perubahan penglihatan, nyeri punggung bawah, nyeri di testis serta kerontokan rambut.

Masturbasi yang dilakukan secara kompulsif (terus-terusan) juga bisa berdampak negatif bagi pekerjaan, harga diri, kesehatan serta kehidupan sosialnya.

Sementara itu menurut pakar seks Dr Andri Wanananda MS dalam konsultasi detikHealth menuturkan masturbasi relatif normal bila dilakukan tidak sampai mengggangu kegiatan produktif sehari-hari. Tapi jika keseringan bisa menyebabkan ejakulasi dini saat sanggama dengan pasangannya.

"Hal ini disebabkan oleh kebiasaan tergesa-gesa saat masturbasi karena ingin cepat merasakan kenikmatan orgasme seorang diri (self-satisfaction). Lalu ketika ia menikah, sifat tersebut masih terpatri pada dirinya hingga mengabaikan eksistensi isterinya. Itulah yang menyebabkan banyak kasus ejakulasi dini," tutur Dr Andri.

Intinya menurut Dr Andri boleh saja melakukan masturbasi asalkan dalam batas yang wajar dan tidak mengganggu kehidupan pribadi dan sosial.

Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2011/12/26/160250/1799886/763/kebanyakan-masturbasi-bisa-bikin-meninggal

Jantung Berhenti Akibat Cakaran Kucing

jantung berhenti
Jantung Berhenti Akibat Cakaran Kucing - Jon Taylor,44, tak menyangka cakaran kucing di kakinya membuat nyawanya berada dalam bahaya. Selang seminggu setelah insiden dirinya dicakar kucing, dia harus menjalani sebuah operasi darurat untuk menyelamatkan hidupnya.

Jon mengatakan insiden bermula saat keluarganya berkunjung ke rumah sang mertua. Kucing mertuanya melompat dari atas oven dan hinggap di kakinya. Sebelum beranjak, si kucing menggores kakinya dengan dua cakaran sepanjang enam sentimeter.  "Aku segera membersihkan dan menutupnya dengan perban. Aku berpikir semuanya akan baik setelah itu," katanya.


Ternyata, enam hari setelahnya, Jon mengalami flu, merasa tak sehat dan sangat lemas. Malam berikutnya, ia terbangun oleh rasa sakit berdenyut di jari manis kirinya yang berubah bengkak dan berubah warna menjadi ungu. Tanda ini merupakan gejala khas keracunan darah (Septikemia). Dia bahkan mulai kehilangan kesadaran dan penglihatannya.

Dia segera dilarikan ke rumah sakit dan dokter menemukan penyebab semua rasa sakitnya. Tes menunjukkan jantung, paru-paru, hati dan ginjal menunjukkan gejala gagal. bahkan jantungnya sempat berhenti berdetak selama beberapa detik sebelum kembali berdenyut.
Kulit bekas cakaran kucing membuat bakteri streptokokus masuk dan menuju aliran darahnya. Pertumbuhan bakteri yang semakin banyak akhirnya bersarang di salah satu katup aorta di jantung yang mengontrol aliran darah di seluruh tubuh.
Dokter mengatakan, Jon hanya memiliki waktu selama 48 jam untuk menyelamatkan nyawanya. "Dokter menyatakan saya akan meninggal jika tak operasi dalam 48 jam, karena satu katup aorta saya rusak dan harus diganti," katanya seperti dikutip Daily Mail.

Jon yang telah didiagnosis mengidap jantung murmur di usia 30 tahun membutuhkan waktu 11 minggu untuk pulih dan bekerja seperti normal.

Dr Suranjith Seneviratne, pakar imunologi di Royal Free Hospital, London mengatakan agar jangan mengabaikan cakaran hewan sekecil apapun. Gejala infeksi awal akan terlihat dengan bekas luka yang memerah. Selanjutnya, kelenjar getah bening akan mulai membengkak di dekat luka setelah beberapa hari.

Ini akan diikuti dengan demam, kelelahan, sakit kepala dan dalam beberapa kasus, kehilangan nafsu makan, pembesaran limpa dan sakit tenggorokan.
"Awalnya, terlihat seperti luka telah sembuh, tetapi bakteri bisa menginfeksi organ lain. Masa inkubasinya biasanya membutuhkan waktu beberapa hari agar bakteri berkembang biak."

Orang dengan sistem kekebalan rendah seperti, bayi tua atau seseorang dengan penyakit kanker atau diabetes paling berisiko mengalami keracunan darah. Obat-obat tertentu dapat menekan sistem kekebalan tubuh, termasuk kemoterapi dan steroid. "Namun pada orang yang sehat, sistem kekebalan tubuh mereka akan membunuh bakteri," katanya. Vivanews

Cara Untuk Mengatasi Bayi Mengamuk

tips mengatasi bayi menangis
Cara Untuk Mengatasi Bayi Mengamuk - Mungkin anda merasa bingung ketika bayi atau balita anda mengamuk atau marah ketika meminta sesuatu. Ini dikarenakan naluri seorang bayi yang ingin diperhatikan dan dimanja dengan memberikan semua yang dia inginkan. Munculnya TANTRUM atau amarah yang tak terkendali sebetulnya merupakan pertanda baik. Tangani amukannya secara bijak. Kali ini saya akan berikan cara untuk mengatasi bayi mengamuk.

USIA 12-18 bulan

Mendekati usia setahun, anak bisa frustrasi saat menghadapi adanya hambatan-hambatan fisik. Misalnya, beberapa anak merasa terintangi saat harus duduk di kursi tinggi (kursi makan batita), di carseat, atau di tempat bermainnya yang berpagar. Benda-benda tersebut membatasi geraknya sementara kemampuan motoriknya sedang berkembang dan bertambah. Selain itu, anak juga masih terbatas kemampuan bicaranya, sehingga belum dapat mengekspresikan keinginannya lewat kata-kata. Akibatnya ia akan mengepalkan tangannya dengan muka memerah karena marah, seolah ia mengatakan kepada kita bahwa situasinya saat itu sedang tidak nyaman.

Bentuk tantrum
Anak menangis keras, melengkungkan punggungnya, dan menggeliat-geliat dengan marah.

Cara mengatasinya
Sebagai orang tua, cobalah untuk memahami segala keterbatasannya, dan antisipasilah hambatan-hambatan itu agar tantrum tidak keburu muncul. Jika anak telanjur mengamuk, cara mengintervensinya yaitu dengan mengambil si anak untuk disayang-sayang, dielus, dan dipeluk sampai dia tenang. Tak perlu memberi pelajaran pada anak seusia ini. Alihkan saja perhatiannya pada mainan dan nyanyian, ini dapat membantu.

Kasih sayang orang tua bukan hanya dapat mengerem tantrum , tapi juga membantu anak mengembangkan rasa aman, sehingga ia mampu membangun dasar dari perasaan yang baik. Dengan modal dasar ini, bila sudah besar nanti, ia bisa menenangkan dirinya kala sedang marah. Ia pun akan belajar bahwa dirinya bisa mengontrol dan dapat tetap tenang tanpa harus marah meledak-ledak.

Namun perlu diingat, bagaimanapun juga tidaklah mudah menenangkan anak yang tengah frustrasi dan membuatnya nyaman. Bila memang tidak berhasil, hadapi terus dengan sikap yang santai. Pastikan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan benar, dan tidak ada kesalahan yang jadi penyebab tantrum -nya. Kalau sudah begitu, jangan coba-coba untuk menghentikan tangisannya. Adakalanya, Anda cuma bisa menunggu sampai tantrum -nya reda.

18 BULAN SAMPAI 3 TAHUN

Ingat, di usia batita, tantrum tak lebih merupakan ekspresi sederhana dari rasa frustrasi. Anak sebetulnya ingin merasa berkuasa dan menjadi sangat marah ketika keinginannya tidak terpenuhi segera. Sementara, sangatlah penting bagi orang tua untuk mendukung kemandiriannya yang sedang berkembang. Oleh karena itu, orang tua tetap harus bersikap kritis untuk mengatakan "tidak" terhadap permintaan-permintaannya yang tidak masuk akal.

Contohnya, saat kita sedang memasak anak merengek-rengek minta digendong. Katakan kepadanya baik-baik bahwa dia akan segera digendong bila kita sudah menyelesaikan pekerjaan dapur. Jadi, lanjutkan saja pekerjaan memasak tersebut.

Namun, bersiaplah bila kemudian anak berteriak, "Gendong!" sambil meraung-raung dan menarik-narik baju kita. Karena anak belum dapat mengatur perasaannya, kemarahan itu cenderung meningkat. Akibatnya, tantrum -nya tidak dapat diprediksi, bisa cepat menghilang dan bisa juga menguat.

Bentuk tantrum:
Berteriak sambil menangis, menendang, membanting dan melempar sesuatu, memukuli tangan dan kaki, serta menjatuhkan diri ke lantai. Jadi, jangan kaget bila anak melemparkan dirinya ke lantai sambil menghentak-hentakkan tangan dan kakinya di lantai karena frustrasi.

Mengapa bisa seperti itu? Tentunya karena di usia ini anak belum mengerti konsep menunggu. Bila sedikit saja penanganannya tertunda, hal itu bisa membuatnya lepas kendali. Begitu pun dengan rasa capek, lapar, dan perubahan yang tidak diharapkan.

Ironisnya, tingkah laku yang terburuk justru ditunjukkan kepada kita yang telah mencurahkan kasih sayang secara tulus. Rupanya, kedekatan selama ini membuatnya merasa aman untuk mengekspresikan kemarahan, rasa frustrasi dan kekecewaannya di hadapan kita.

Cara mengatasinya:
Orang tua harus mengambil tindakan bila ia menggigit, memukul, menendang, mencakar atau bila membahayakan dan melukai dirinya sendiri dengan mengeliat-geliat di lantai tanpa kontrol. Cara mengintervensinya dengan bergerak tenang dan menghindari jangkauan anak, sambil mengatakan, "Tidak. Kamu tak boleh tendang ibu/ayah!" Bila ia bermaksud membahayakan dan melukai dirinya, maka segeralah bawa ke tempat yang aman dimana dia dapat melanjutkan tantrum -nya dengan aman.

Selama menghadapi tantrum , bersikaplah konsisten atau tidak mengalah. Misalnya, anak mengamuk karena kita tidak mengizinkannya makan permen ketiga. Saat ia berteriak-teriak minta lagi, berikan alasan yang masuk akal. Sikap menyerah hanya akan membuat anak belajar bahwa dia bisa menggertak orang tua untuk menuruti keinginannya.

Anak di usia ini masih bisa dialihkan perhatiannya. Ajaklah ia untuk mencoba berbagai permainan yang menarik, seperti puzzle sederhana. Hal ini akan membantu menggeser pikirannya dari permen tadi.

Bila tantrum -nya penuh dengan gerakan-gerakan, sebaiknya orang tua tetap berada di dekatnya. Biarkan ia begitu dan jangan memberinya respons. Saat tidak mendapat hal yang diinginkan, ia mungkin menginginkan perhatian dari kita. Namun, bila kita meladeni kelakuannya dalam bentuk interaksi apapun, hal ini malah akan meningkatkan tantrum -nya dan semakin sedikit kita bereaksi, semakin cepat pula tantrum itu teratasi.

Bila Anda ragu untuk memberi respons atau tidak, ingatlah bahwa anak perlu belajar bagaimana mengalami perasaan frustrasi dan kekecewaan. Jadi, cara terbaik untuk membantunya adalah dengan tidak ikut campur. Beri ia kesempatan untuk mengatasi perasaan tidak nyamannya sendiri, dan bagaimana mengembalikan kontrol diri setelah lepas kendali.

Sekali dia belajar, dia akan siap untuk pelajaran berikutnya. Pada akhirnya, dengan tidak bereaksi, anak akan melihat bahwa tantrum -nya itu tak berpengaruh apa-apa pada orang tua. Atau paling tidak, ia melihat efeknya terhadap kita sangatlah kecil. Dengan demikian sedikit kemungkinan anak akan mengulang amukannya di lain waktu.

Begitu tantrum -nya sudah lewat ia akan kembali bersahabat. Ini mengisyaratkan bahwa semakin cepat anak mengendalikan kontrol dirinya, semakin cepat pula dia mau berbaikan kembali dengan kita.

Nah gimana, sudah tahu kan cara mengatasi bayi mengamuk? Kalau sudah tahu silahkan praktekkan dan ingat, bayi sangat butuh kasih sayang dari orang tuanya, jadi jika bayi mengamuk jangan sekali-kali anda memarahinya ataupun memukulnya, karena kondisi psikologis dari bayi masih sangat sensitif. Semoga berguna, terima kasih.

Sumber Kaskus.us

Jangan Paksa Anak Makan Sayur

Jangan Paksa Anak Makan Sayur - Masalah balita yang sulit makan sayur memang kerap bikin pusing orangtua. Kendati demikian sebaiknya balita tidak dipaksa atau diancam-ancam agar mereka mau membuka mulutnya untuk sayuran.

Sebuah riset terbaru menunjukkan, orang tua yang kerap memarahi anak-anak mereka untuk melakukan sesuatu yang anak tidak suka seperti makan sayur, justru akan membuat anak semakin menghindari makanan tersebut.

Peneliti mengatakan, terus-menerus mendesak anak untuk menyelesaikan makanan yang mereka tidak suka adalah sesuatu yang kontra-produktif. Justru balita umumnya lebih mudah untuk makan makanan bergizi jika mereka tidak berada dalam tekanan.

Riset ini dilakukan oleh peneliti AS di Pennsylvania and Appalachian state University. Mereka menyimpulkan, "Memaksa anak untuk makan tidak akan efektif dalam mempromosikan asupan."

"Temuan ini memberikan bukti bahwa tekanan terhadap anak berkontribusi terhadap rendahnya asupan makanan dan dapat menimbulkan tanggapan negatif terhadap makanan. Justru, anak-anak lebih mungkin untuk meningkatkan asupan makanan jika mereka tidak dipaksa untuk makan," jelasnya

Sementara itu Richard Woolfson, seorang psikolog anak mengatakan, "Saya kira jawabannya adalah lakukan dorongan secara lembut bukan dengan pemaksaan," sarannya.

View the original article here